CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Bagaimana caranya Indonesia tetap jadi anggota OPEC & peluang US $ 3,8 Milyard

Salah satu andalan peluang Indonesia menjadi exportir crude oil adalah exploitasi ladang minyak di Banyu Urip, Cepu. Inilah salah satu tantangan luar biasa bagi para insinyur Indonesia. Akuisisi ladang minyak ini penuh dengan kontroversi di tahun 2004-2005. Widya purnama pernah memaksakan agar ladang Cepu untuk dimiliki sepenuhnya oleh Pertamina. Baca kronologinya disini

Pengembangan ladang Cepu (Banyu urip) akan memakan investasi Rp 35 Triliun (US $ 3.8 Milyard). Proyek yang yang saat ini terhambat pembebasan lahan, akan terdiri dari 2(dua) tahap :

* Tahap pertama (Early processing facilities) – target produksi max 20.000 barrel per day

* Tahap kedua (Main processing facilities) – target produksi menjadi max 165.000 barrel per day

Saat ini kegiatan Tahap pertama (Early Processing Facilities) sudah dimulai di Cepu. Kegiatan ini berupa pemasangan fasilitas pengumpulan, pemasangan pipa dan pemompaan. Menurut rencana pada akhir tahun 2008 atau awal 2009, ditargetkan 20.000 barrel dapat dialirkan dengan memakai fasilitas JOB Petrochina sebanyak 10.000 barrel dan sisanya10.000 barrel akan diolah di kilang kecil setempat.

Namun yang paling spektakuler adalah pelaksanaan Tahap kedua (main processing facilities) yang ditargetkan harus selesai tahun 2011. Seperti pada gambar, proyek raksasa ini akan terdiri dari 5(lima) bagian yang akan ditenderkan sebagai berikut :

1. Fasilitas pengumpulan minyak di daerah Banyu urip

2. Infrastruktur jalan dan juga penampungan air dari Sungai Bengawan solo

3. Pipeline dari Banyu urip ke pantai utara Jawa Timur

4. Pipeline dibawah laut dari sekitar Tuban ke kapal penyimpan (Floating storage)

5. Kapal penyimpan di tengah laut (Floating Storage Offshore – FSO)

Demikian peluang dan tantangan untuk menjadikan Indonesia surplus minyak bumi kembali. Amien

Sumber: http://triharyo.com/?pilih=news&aksi=lihat&id=85

0 komentar: