CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Potensi Coal Bed Methane (CBM) sebagai energi alternatif di Indonesia

Coal bed methane (CBM) merupakan sumber energi yang relatif masih baru. Sumber energi ini merupakan salah satu energi alternatif yang dapat diperbaharui penggunaannya. Gas metane yang diambil dari lapisan batubara ini dapat digunakan sebagai energi untuk berbagai kebutuhan manusia. Walaupun dari energi fosil yang tidak terbaharukan, tetapi gas ini terus terproduksi bila lapisan batubara tersebut ada. Kenapa? Yuk kita bahas sedikit.

Sebagaimana kita ketahui, batubara di Indonesia cadangan dan produksinya cukup menjanjikan. Dapat kita lihat pada gambar 1, dimana Indonesia termasuk negara produsen batubara dunia.

untitled1
Gambar 1. Negara dengan cadangan dan produksi batubara terbesar di dunia.

Seiring bertambahnya kebutuhan akan energi, baik untuk listrik dan transportasi, negara-negara berkembang seperti Indonesia juga membutuhkan suatu energi alternatif yang dapat terus dikembangkan. Dapat kita lihat pada gambar 2, dimana kebutuhan akan energi untuk pembangkit listrik terus berkembang. Salah satu pembangkit listrik di dunia yang paling dominan adalah dari energi batubara.



untitled2

Gambar 2. Sumber pemakaian energi untuk konsumsi listrik di dunia.

Berdasarkan perkiraan dari sebuah institusi di Prancis, maka konsumsi energi di dunia tetap akan memakai minyak, batubara dan gas sebagai energi primer (gambar 3). Projeksi ini memberikan gambaran sebagaimana pentingnya peran energi fosil sebagai energi yang ”harus” terbarukan. Kata-kata harus disini mungkin tidak masuk akal, karena energi tersebut memang habis dipakai (tidak dapat diperbaharui). Dengan adanya teknologi, riset dan pemikiran baru, maka sebuah lapisan batubara dapat memberikan sebuah energi baru berupa gas yang dapat kita pakai.

Bentuk CBM sama halnya dengan gas alam lainnya. Dapat dimanfaatkan rumah tangga, industri kecil, hingga industri besar. CBM biasanya didapati pada tambang batu bara non-tradisional, yang posisinya di bawah tanah, di antara rekahan-rekahan batu bara.

untitled3
Gambar 3. Energi primer yang dipakai di dunia.

Untuk memproduksi CBM, lapisan batubara harus terairi dengan baik sampai pada titik dimana gas terdapat pada permukaan batubara. Gas tersebut akan teraliri melalui matriks dan pori, dan keluar melalui rekahan atau bukaan yang terdapat pada sumur (gambar 4).

Air dalam lapisan batubara didapat dari adanya proses penggambutan dan pembatubaraan, atau dari masukan (recharge) air dalam outcrops dan akuifer. Air dalam lapisan tersebut dapat mencapai 90% dari jumlah air keseluruhan. Selama proses pembatubaraan, kandungan kelembaban (moisture) berkurang, dengan rank batubara yang meningkat.

untitled4
Gambar 4. Kaitan antara lapisan batubara, air dan sumur CBM.

Gas biogenik dari lapisan batubara subbituminus akan dapat berpotensi menjadi CBM. Gas biogenik tersebut terjadi oleh adanya reduksi bakteri dari CO2, dimana hasilnya berupa methanogens, bakteri anaerobik yang keras, menggunakan H2 yang tersedia untuk mengkonversi asetat dan CO2 menjadi metane sebagai by produk dari metabolismenya. Sedangkan beberapa methanogens membuat amina, sulfida, dan methanol untuk memproduksi metane.

Aliran air, dapat memperbaharui aktivitas bakteri, sehingga gas biogenik dapat berkembang hingga tahap akhir. Pada saat penimbunan maksimum, temperatur maksimum pada lapisan batubara mencapai 40-90°C, dimana kondisi ini sangat ideal untuk pembentukan bakteri metane. Metane tersebut terbentuk setelah aliran air bawah tanah pada saat ini telah ada.

Apabila air tanah turun, tekanan pada reservoir turun, pada saat ini CBM bermigrasi menuju reservoir dari sumber lapisan batubara. Perulangan kejadian ini merupakan regenerasi dari gas biogenik. Kejadian ini dipicu oleh naiknya air tanah atau lapisan batubara yang tercuci oleh air. Hal tersebut yang memberikan indikasi bahwa CBM merupakan energi yang dapat terbaharui.

Lapisan batubara dapat menjadi batuan sumber dan reservoir, karena itu CBM diproduksi secara insitu, tersimpan melalui permukaan rekahan, mesopore, dan mikropore (gambar 5). Permukaan tersebut menarik molekul gas, sehingga tersimpan menjadi dekat. Gas tersebut tersimpan pada rekahan dan sistem pori pada batubara sampai pada saat air merubah tekanan pada reservoir. Gas kemudian keluar melalui matriks batubara dan mengalir melalui rekahan sampai pada sumur. Gas tersebut sering kali terjebak pada rekahan-rekahan.

untitled5
Gambar 5. Kaitan antara porositas mikro, meso dan makro.

CBM juga dapat bermigrasi secara vertikal dan lateral ke reservoir batupasir yang saling berhubungan. Selain itu, dapat juga melalui sesar dan rekahan. Kedalaman minimal dari CBM yang telah dijumpai 300 meter dibawah permukaan laut.

Gas terperangkap pada lapisan batubara sangat bergantung pada posisi dari ketinggian air bawah tanah. Normalnya, tinggi air berada diatas lapisan batubara, dan menahan gas di dalam lapisan. Dengan cara menurunkan tinggi air, maka tekanan dalam reservoir berkurang, sehingga dapat melepaskan CBM (gambar 6).

untitled6Gambar 6. Penampang sumur CBM.

Pada saat pertama produksi, ada fasa dimana volume air akan dikurangi (dewatering) agar gas yang dapat diproduksi dapat meningkat. Setelah fasa ini, fasa-fasa produksi stabil akan terjadi. Seiring bertambahnya waktu, peak produksi akan terjadi, saat ini merupakan saat dimana produksi CBM mencapai titik maksimal dan akan turun (decline).

Volume gas yang diproduksi akan berbanding terbalik dengan volume air. Bila volume gas yang diproduksi tinggi, maka volume air akan berkurang. Setelah peak produksi, akan terjadi fasa selanjutnya, yaitu fasa penurunan produksi (gambar 7). Seperti produksi minyak dan gas pada umumnya, fasa-fasa tersebut biasa terjadi. Namun demikian, seperti yang telah diuraikan, CBM dapat terbaharukan.

untitled7Gambar 7. Volume vs time dalam produksi CBM.

untitled8
Gambar 8. Cadangan CBM Amerika.

Cadangan Coal Bed Methane (CBM) Indonesia saat ini cukup besar, yakni 450 TCS dan tersebar dalam 11 basin. Potensi terbesar terletak di kawasan Barito, Kalimantan Timur yakni sekira 101,6 TCS, disusul oleh Kutai sekira 80,4 TCS. Bandingkan dengan gambar 8, Amerika yang memiliki cadangan batubara cukup luas dan tersebar, hanya memiliki cadangan CBM yang relatif kecil.

Berdasarkan data Bank Dunia, konsentrasi potensi terbesar terletak di Kalimantan dan Sumatera. Di Kalimantan Timur, antara lain tersebar di Kabupaten Berau dengan kandungan sekitar 8,4 TCS, Pasir/Asem (3 TCS), Tarakan (17,5 TCS), dan Kutai (80,4 TCS). Kabupaten Barito, Kalimantan Tengah (101,6 TCS). Sementara itu di Sumatera Tengah (52,5 TCS), Sumatera Selatan (183 TCS), dan Bengkulu 3,6 TCS, sisanya terletak di Jatibarang, Jawa Barat (0,8 TCS) dan Sulawesi (2 TCS).

Sebagai informasi, sumber daya terbesar sebesar 6,49 TCS ada di blok Sangatta-1 dengan operator Pertamina hulu energi methane Kalimantan A dengan basin di Kutai. Disusul Indragiri hulu dengan operator Samantaka mineral prima dengan basin Sumatera Selatan yang mempunyai sumber daya 5,50 TCS, dan sumber daya paling rendah terlatak di blok Sekayu yang dioperatori Medco SBM Sekayo dengan basin Sumatera Selatan, dengan sumber daya 1,70 TCS.

untitled9


Read More......

Aplikasi Res-2D untuk survei minerba dan energi

Metoda Res-2D merupakan salah satu cara untuk mengetahui kondisi bawah permukaan, baik untuk mengetahui distribusi vertikal ataupun lateral mineral dan batubara.

Biaya untuk survei ini akan lebih murah dibandingkan dengan pemboran yang memerlukan jumlah pemboran yang banyak. Metoda ini dilakukan dengan menginjeksikan arus ke dalam bumi melalui lektroda besi, Besar kuat arus dan beda potensial yang terjadi saat injeksi dicatat dan dapat ditentukan nilai rho. Nilai rho sangat dipengaruhi oleh sifat fisis batuan ataupun fluida dan gas yang berada di bawah permukaan bumi. Oleh karena itu nilai rhodapat digunakan untuk menafsirkan keberadaan batubara, mineral di bawah permukaan bumi, baik sebaran, tebal; dan pada akhirnya dapat digunakan untuk menghitung cadangannya. telah dilakukan beberapa survei Res 2D di beberapa lokasi tambang batubara, prospek CBM,

Model resistivity

Ini adalah contoh aplikasi Res2D untuk identifikasi sebaran batubara; masih banyak lagi contoh lain akan menyusul dilain kesempatan

Read More......

Pusri Raih Jaminan Pasokan Gas dari Medco

PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) mendapat jaminan pasokan gas untuk produksinya dari Medco E&P Indonesia dan Pertamina EP 240 MMBTU yang berasal dari lapangan gas di sekitar Sumatera Selatan.







"Secara prinsip, pasokan gas tidak bermasalah. Keduanya sudah komitmen memasok kebutuhan gas sebesar 240 MMBTU," ujar Direktur Utama Pusri Dadang Kodri, seusai acara Contract Signing Ceremony for the Construction of the Largest Ammonium Nitrate Plant in Indonesia, di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (3/6/2009).


Terkait harga gas ke industri, harga pupuk dijual sesuai hasil negosiasi dengan produsen. Saat ini, harga gas termasuk untuk industri nasional dan dijual sesuai dengan harga keekonomiannya.

?'Khusus harga gas ke Pusri, disepakati sebesar USD3,6 MMBTU," pungkasnya

Read More......

SBY Resmikan Proyek Lapangan Gas

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan meresmikan Proyek Lapangan Gas Sisi dan Nubi di daerah Senipah di Tenggarong, Kalimantan, di Kantor TOTAL T&T INDONESIE. Adapun proyek tersebut memiliki cadangan gas sebesar kurang lebih 250 miliar bmo, serta dapat diproduksi lebih dari satu dasawarsa.

Lapangan gas Sisi ditemukan tahun 1986 dan lapangan Nubi ditemukan tahun 1982, masing-masing terletak di lepas pantai berjarak 25 KM dari Selat Mahakam untuk Lapangan gas Sisi, sedangkan Nubi terletak 30 km sebelah tenggara lapangan Tunu.


ni merupakan lapangan Sisi Mini yang dimiliki TOTAL 47,9 persen, INPEX 47,9 dan Pertamina 4,2 persen. Lapangan ini memiliki 17 sumur yang telah dibor pada 1992 dan 1997 serta mulai produksi 20 November 2007.

Selain itu, pihak TOTAL juga membangun pipa bawah laut yang hasil produksinya akan dikirim ke Bontang. Dan kondensat, yang akan dikirim ke Balikpapan.

Di samping itu, SBY rencananya juga akan meresmikan proyek infrastruktur Departemen SDM dan Pekerjaan Umum provinsi Kalimantan Timur. Termasuk menyerahkan bantuan langsung masyarakat mandiri.

Acara tersebut dihadiri oleh Dirut PLN, Menteri Koordinator Kesra, Menteri PU, Menteri SDM dan pejabat sementara Gubernur Kalimantan Timur Tarmizi Karim

Read More......

Kilang Minyak Dumai Meledak !!!!

PEKANBARU - Senin (15/12) sekitar pukul 09.00 WIB, warga di sekitar kawasan Pertamina Dumia dikejutkan dengan suara ledekan yang sangat keras. Suara tersebut, ternyata berasal dari tangki minyak mentah yang meledak dan menghancurkan sekitar 5 juta liter minyak. Kerugian PT Pertamina akibat kebakaran itu mencapai Rp35 miliar.





Suara ledakan terdengar hingga radius 1.000 meter. Menurut informasi, setelah ledakan tangki minyak milik Pertamina Dumai tersebut, warga yang bermukim di sekitar pagar kilang Pertamina itu sudah diungsikan. Aktivitas belajar di dua sekolah yang ada di sekitar kilang terpaksa dibubarkan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

"Ledakkan itu berasal dari tangki 105 dan kemudian menyemburkan api serta asap hitam pekat membumbung ke udara," ujar Teguh Santoso, Ketua LPMK Tanjung Palas, yang menyaksikan kebakaran kilang minyak tersebut. "Kebakaran ini tergolong besar, seperti yang terjadi pada tahun 2001 lalu," imbuhnya.

Warga yang bermukim di belakang kilang minyak, yakni di Kelurahan Jaya Mukti juga diungsikan karena khawatir ledakan mengancam mereka. "Semua orang panik," ujar Triadi.

Pantauan di lapangan, kobaran api dan kepulan asap tebal terus mengganas. Sementara petugas keamanan PT Pertamina, Polresta dan Kodim 0303 serta lainnya sibuk berusaha melakukan pengamanan di luar lokasi kilang yang terbakar.

Tak ketinggalan, sedikitnya enam unit mobil pemadam kebakaran PT Pertamina UP II dan satu untit mobil pemadam PT Chevron Pacific Indonesia, terus berusaha memadamkan api. Setelah berjuang keras, akhirnya api berangsur padam sekitar pukul 13.00 WIB.


Manager Umum PT Pertamina UP II Dumai, Chusnul Arifin menyebutkan, tangki penampungan yang terbakar itu berisi minyak mentah sebanyak 5 juta liter. "Tapi sebagian besar dari minyak yang belum diolah itu dapat disalurkan ke tangki lainnya saat kebakaran itu terjadi," ujarnya.

Sementara itu, Humas PT Pertamina UP II Dumai Hendra Nasution menyebutkan, Pertamina masih menyelidiki sebab-sebab kebakaran. Hendra sebelumnya sempat memperkirakan, peristiwa tersebut menyebabkan kerugian Rp10 miliar. Namun, penyataan itu kemudian diklarifikasi karena setelah diadakan rapat, angka kerugian belum dapat dipastikan.

"Soal sebab-sebab kebakaran masih kita selidiki. Namun yang pasti, kejadian ini tidak mengganggu distribusi dalam negeri," katanya. Hendra, seperti dilansir detikcom, menjelaskan, kilang yang terbakar masuk kategori kilang kecil dari enam kilang minyak yang ada. Kilang tersebut berfungsi mengumpulkan minyak mentah dari ladang minyak Duri

Read More......

Ada Apa Sih Dengan Blok Cepu ?



Blok Cepu adalah sebuah daerah di Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah yang terkenal karena persediaan minyak buminya yang melimpah. Kota Cepu sendiri berada pada koordinat 7°08′55.95″S, 111°35′21.44″E. Sebenarnya penambangan minyak bumi di Cepu telah berlangsung sejak zaman penjajahan, yaitu oleh perusahaan asing BPM.



Sebelum penemuan terbaru cadangan minyak yang cukup besar di daerah Cepu dan sekitarnya yaitu di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, ladang minyak Cepu hanya difungsikan sebagai wahana pendidikan bidang perminyakan yaitu dengan adanya Akademi Migas atau Sekolah Tinggi Energi dan Mineral di Cepu.Rencana pengolahannya yang akan diberikan kepada ExxonMobil mengundang banyak kontroversi. DPR mendukung pengolahannya diberikan kepada Pertamina.



Dengan telah ditandatangani MOU yang dikukuhkan dengan perjanjian kerjasama operasi (JOA) antara Pemerintah Indonesia dengan pihak ExxonMobil selanjutnya melalui anak perusahaan PT Pertamina yaitu Pertamina EP Cepu dan anak perusahaan ExxonMobil, Mobil Cepu dan Ampolex Cepu, akan dilaksanakan kerja sama operasi pengembangan Blok Cepu. Adapun pembagian hasilnya, 45 persen untuk Pertamina, 45% untuk ExxonMobil dan 10% untuk badan usaha milik daerah dengan asumsi untuk harga minyak mentah sama atau di atas 45 dolar AS per barelnya.

Direncanakan bila telah mulai beroperasi Blok Cepu (akhir 2008) akan menghasilkan 170.000 barel minyak per hari. Sedangkan penghasilan seluruh negara sekitar 1 juta barel per hari.

Blok Cepu diperkirakan mengandung minyak antara 600 juta – 1,4 miliar barel dan gas bumi sekitar 1,7 – 2 Triliun kaki kubik. Selain lapangan Banyu Urip, lapangan produksi lainnya adalah Alas Dara/Kemuning, Jambaran, Sukowati, Cendana dan Alas Tua.

Sumber : http://cepu.wordpress.com/2006/08/24/ada-apa-sih-dengan-blok-cepu/

Read More......

Desember, Produksi Awal Blok Cepu 5.000 bph ?????












Kecolongan
!!!!!!!!!!!!!!!

mungkin itu kalimat yang paling tepat terucap dari mulut kita.
bayangkan saja sebuah lapangan dapat memproduksikan sekitar 5000 barrel/hour, tanpa ada campur tangan bangsa kita sendiri....

Blora - Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan Exxon Mobil Oil Indonesia yang menjadi operator minyak di Blok Cepu menjadwalkan produksi awal minyak mulai 10 Desember 2008. Produksi awal ini diperkirakan baru 5.000 barrel per hari (bph) yang dihasilkan dari sumur minyak Banyuurip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro (Jatim).

Deputy Manager Development Mobil Cepu Limited (MCL), Dedy Afidick, mengatakan, secara bertahap produksi ini akan terus meningkat bergantung pada penyelesaian pembangunan berbagai prasarana dan sarana penunjang eksploitasi minyak Blok Cepu, mulai dari jaringan distribusi pipa dan kesiapan kilang mini di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu. "Empat buah sumur lainnya diperkirakan pertengahan Januari 2009 sudah berproduksi, sehingga nantinya produksi per hari mampu mencapai 20.000 bph," kata Dedy Afidick.


Dijelaskan Dedy Afidick, dari produksi 20.000 bph nantinya, sekitar 10.000 barrel lebih akan disalurkan melalui jaringan pipa ke lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban, sebelum dikirim ke laut di Palang Tuban. Sedangkan sekitar 6.000 barrel diproses di kilang mini atau Tri Wahana Universal (TWU) di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu.

"MCL berusaha penyaluran melalui jaringan pipa ke Mudi bisa diatas 10.000 barrel per hari, demikian pula proses di kilang mini diharapkan bisa diatas 6.000 barrel per hari, sehingga dari target produksi awal sebesar 20.000 barrel per hari dapat dikelola seluruhnya

Sumber :http://nangroepress.com/www.php/news/id/2601/function.fopen

Read More......

Menteri ESDM: Gas untuk Pupuk Sudah Tersedia

Jakarta, IEW/2009

Tujuh pekan menjelang Pemilu 2009, Pemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) kembali diganggu pembusukan informasi. Delapan lembar dokumen dengan tema Kerugian Rakyat Indonesia di Ladang Gas Senoro, Matindok, diedarkan ke beberapa kantor media massa. Celakanya, tanpa crosscheck ke pihak berwenang, ada media massa yang memuat dokumen tersebut. Buntutnya, menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM)-pun mengklarifikasi rumor Kerugian Rakyat itu dalam media briefing di hall lantai dasar Gedung ESDM, Senin (17/02/2009).


?Isu potensi kerugian Negara Rp 20 Trilyun, kami bantah. Donggi Senoro belum masuk ke pemerintah Sampai sekarang belum ada negosiasi,? kata Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM. Didampingi Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Evita H. Legowo, serta Kepala BP Migas R. Priyono, menteri Purnomo memaparkan Potensi Gas Bumi Indonesia. Ini terkait dengan isu Donggi Senoro dan rumor kelangkaan pasokan gas untuk pupuk. ?Alokasi pasokan gas untuk kebutuhan produksi pabrik pupuk selama 2009 di tanah air, secara umum tidak ada masalah. Kecuali gas untuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang sudah tersedia sebagian,? katanya.
Berdasarkan laporan Direktur Utama PT Pupuk sebagai holding pabrik pupuk nasional saat kunjungan kerja Presiden RI di Pupuk Kujang, Karawang (10/02/2009), lanjut Purnomo Yusgiantoro, pasokan untuk kebutuhan PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Kalimantan Timur sudah terpenuhi dan tidak ada masalah. ?Untuk PT PIM kebutuhan tahun 2009 setara 9 kargo LNG. Pada awal bulan Januari 2009 sudah mulai dipasok 1 kargo,? katanya.

Kepala BP Migas, R. Priyono menambahkan pasokan gas siap disalurkan melalui pipa gas baik dari kilang LNG Arun maupun dari blok NSO ke lokasi PT PIM. Namun, ?Untuk penggunaannya perlu dilakukan penggantian komitmen (swap) dengan pembeli tradisional di Asia Timur yang sampai saat ini masih mempunyai kontrak jual beli LNG dengan Indonesia,? katanya. ?Saat ini, kami sedang menunggu surat persetujuan pemerintah untuk membayar pembelian 8 kargo LNG di pasar spot,? tambahnya.

Rencana pembelian gas untuk memenuhi kebutuhan PT PIM itu menjadi cela untuk membidik pemerintahan SBY. ?Suatu ironi di tengah kelangkaan pupuk yang terjadi sat ini, kita menyaksikan semua gas yang dihasilkan dari lapangan gas Senoro digunakan sepenuhnya untuk kepentingan pemenuhan energi negara lain,? Demikian kalimat terakhir dokumen yang disebar ke berbagai media itu, akhir pekan lalu, termasuk redaksi Indonesiaenergywatch.com.

Apa saja isi dokumen itu? Delapan halaman dokumen pembusukan, yang tidak disertai nama dan alamat asal pengirim itu, terdiri atas tiga bagian. Satu bagian berisi 5 lembar halaman folio dengan judul ?Kerugian Rakyat Indonesia di Ladang Gas Sendoro ? Matindok?. Bagian kedua berlogo MedcoEnergi, berupa lembaran surat dua halaman folio yang ditujukan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tertanggal 27 Januari 2009. Sedangkan bagian terakhir satu lembar tabel Indicative Offerrs berlogo MedcoEnergi.

Secara ringkas bagian pertama terbagi dalam empat sub judul. Yakni, Introduction (pembukaan), Proyek LBG Donggi Senoro telah melanggar hukum dan kepatutan (best practice), Penyimpangan atas hasil beauty contest rekanan, dan Potensi kerugian Negara Rp. 20 Trilyun. Bagian kedua adalah dokumen surat ke Bapepam-LK berisi Laporan keterbukaan informasi PT Medco Energi Internasional Tbk. Penandatangan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Donggi Senoro-LNG.











GAS SALES AGREEMENT

Dokumen pembuksukan diawali dengan menyebut release di beberapa media masa yang menyebut pada 22 Januarin 2009.dilakukan penandatangan GasSales Agreement (GSA) antara PT Pertamina HE Tomori (PHE) dan PT Medco EP Tomori (MEP) ?keduanya Kontraktor Production Sharing/KPS)?dan PT Donggi Senoro LNG (DSL) yang merupakan konsorsium di antara Mitsubishi 51 persen, Pertamina 29 persen, dan Medco 20 persen, untuk ladang gas Senoro.

Pada tanggal yang sama dilakukan penandatangan GSA antara PT Pertamina EP (KPS) dan PT Donggi Senoro LNG untuk ladang gas Matindok. Isi kesepakatan penjualan gas tersebut disinyalir pada pokoknya berisi antara lain disepakatinya harga gas sebesar US$ 2,8/mscf pada harga minyak Rp. US$ 44/bbl dengan delivery (Pengiriman) pertama pata tahun 2013. Volume cadangan gas di Senoro dipekirakan mencapai 250 mmscf/d di Ladang Senoro, dan 85 mmscf/d di lading Matindok.

Isi dokumen selanjutnya mengurai tentang pelanggaran hukum dan kepatutan. Berdasarkan pasal 22 UU no 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi jo Putusan Makamah Agung No. 002/PUU-I/2003 diatur sebagai berikut bahwa ?Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap wajib menyerahkan 25 % bagiannya dari hasil produksi Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

UU no 22/2001 pasal 8 ayat 1 memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk memberikan prioritas terhadap pemanfaatan Gas Bumi untuk kebutuhan dalam negeri. Hal itu diperkuat dengan ketentuan pasal 22 yang mewajibkan Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap, untuk menyerahkan 25 % bagiannya dari hasil produksi Gas Bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation). Dengan demikian Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap tidak dapat secara bebas menjual Gas Bumi tanpa persetujuan pemerintah.

Dokumen mengungkap dalam kedua GSA tersebut disepakati bahwa gas yang ada dibeli oleh DSL sebagai perusahaan domestik (dengan status Penanaman Modal Asing) akan tetapi berdasarkan informasi di media massa, Iin Arifin mengatakan, bahwa produksi gas alam cair sebesar 2 juta ton per tahun akan diekspor seluruhnya ke konsorsium pembeli Jepang yang dipimpin Chubu Electric dan Kansai Electric. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil dari pengolahan gas yang ada yaitu menjadi LNG akan dijual sepenuhnya ke pasar luar negeri (end user), di mana hal ini berarti bahwa menfaat dari hasil pengolahan gas itu sendiri akan dinikmati oleh asing dan bukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menyinggung tentang kerugian Negara Rp Rp 20 Trilyun, dokumen pembusukan informasi juga mengungkap, bahwa formulasi harga GSA antara PT Pertamina EP dengan DSLNG dan GSA PT Pertamina HE Tomori dan PT Medco HE Tomori dengan DSLNG yang ditandatangani pada 22 Januari 2009 adalah menjadi US$ 2.80/mscf pada harga JCC minyak US$ 44/bbl. Ini berarti lebih rendah daripada yang sebelumnya ditulis media massa US$ 3.85/mmbtu pada harga JCC minyak US$ 44/bbl. Penurunan yang signifikan tersebut tidak dapat mengelakan kerugian yang sangat besar untuk seluruh Rakyat Indonesia.

Dari urai tersebut, dokumen pembusujkan menegaskan, dapat dilihat, selama pelaksanaan proyek Donggi-Senoro, yaitu 15 tahun, dengan skema penjualan gas seperti tertera dalam GSA tersebut mendatangkan potensi penurunan pendapatan gas US$ 1.846.687.500,- atau sekitar Rp. 20,8 Trilyun.

Sumber ; http://indonesiaenergywatch.com/fokus/menteri-esdm-gas-untuk-pupuk-sudah-tersedia.html

Read More......

LUMPUR PEMBORAN (JENIS-JENIS & ADDITIVE LUMPUR)

I. JENIS – JENIS LUMPUR PEMBORAN
ZABA dan DOHERTY (1970) mengklasifikasikan lumpur bor terutama berdasarkan fasa fluidanya : air (water base), minyak (oil base) atau gas, sebagai berikut :
I. Fresh Water Muds (lumpur air tawar)
a. Spud
b. Natural atau Native (alamiah)
c. Bentonite – treated
d. Phospate – treated
e. Organic coloid – treated
f. “Red” atau alkaline – tannate treated
g. Calcium muds
1. Lime – treated
2. Gypsum – treated
3. Calcium – (selain 1 & 2) - treated
II. Salt Water Muds (air asin)
a. Unsaturated salt water
b. Saturated salt water
c. Sodium silicate
III. Oil in Water Emulsion
a. Fresh Water (air tawar)
b. Salt Water (air asin)
IV. Oil Base dan Oil Base Emulsion Muds
V. Gaseous Drilling Fluids
a. Udara atau Natural gas
b. Aerated Muds

I. FRESH WATER MUDS
Adalah lumpur yang fasa cairnya adalah air tawar dengan (kalau ada) kadar garam yang kecil (kurang dari 10000 ppm = 1 % berat garam). Jenis-jenis lumpur fresh water muds adalah : Spud Mud, Natural Mud, Bentonite – treated mud, Phosphate treated mud, Organic colloid treated mud, “Red” mud, Calcium mud, Lime treated mud, Gypsum treated mud dan Calcium salt.
A. Spud Mud, adalah lumpur yang digunakan pada pemboran awal atau bagian atas bagi conductor casing. Fungsi utamanya adalah untuk mengangkat cutting dan membuka lubang di permukaan.
B. Natural Mud, yaitu dibentuk dari pecahan-pecahan cutting dalam fasa cair, sifat-sifatnya bervariasi tergantung formasi yang di bor. Lumpur ini digunakan untuk pemboran yang cepat seperti pemboran pada surface casing.
C. Bentonite – treated Mud, yaitu mencakup sebagian besar dari tipe-tipe air tawar. Bentonite adalah material paling umum yang digunakan untuk koloid inorganic yang berfungsi mengurangi filtrate loss dan mengurangi tebal mud cake. Bentonite juga menaikkan viscositas.
D. Phospate treated Mud, yaitu mengandung polyphospate untuk mengontrol viscositas gel strength dan juga dapat mengurangi filtrate loss serta mud cake dapat tipis.
E. Organic colloid treated Mud, terdiri dari penambahan pregelatinized starch atau carboxymethyl cellulose pada lumpur yang digunakan untuk mengurangi filtration loss pada fresh water mud.
F. Red Mud, yaitu mendapatkan warnanya dari warna yang dihasilkan oleh treatment dengan cautic soda dan gueobracho (merah tua). Jenis lumpur ini adalah alkaline tannate treatment dengan penambahan polyphospate untuk lumpur dengan pH dibawah 10.
G. Calcium Mud, yaitu lumpur yang mengandung larutan calcium (di sengaja). Calcium bisa ditambah dengan bentuk slake lime (kapur mati), semen, plaster (CaSO4) atau CaCl2.

II. SALT WATER MUD
Lumpur ini digunakan terutama untuk membor garam massive (salt dome) atau salt stringer (lapisan formasi garam) dan kadang-kadang bila ada aliran air garam yang terbor. Filtrate loss-nya besar dan mud-cake-nya tebal bila tidak ditambah organic colloid, pH lumpur dibawah 8, karena itu perlu presentative untuk menahan fermentasi starch. Jika salt mudnya mempunyai pH yang lebih tinggi, fermentasi terhalang oleh basa. Suspensi ini bisa diperbaiki dengan penggunaan attapulgite sebagai pengganti bentonite. Adapun jenis-jenis lumpur salt water mud adalah : Unsaturated salt water mud, Saturated salt-water mud dan Sodium-Silicate muds.

III. OIL-in-WATER EMULTION MUDS (EMULSION MUD)
Pada lumpur ini, minyak merupakan fasa tersebar (emulsi) dan air sebagai sebagai fasa kontinu. Jika pembuatannya baik, filtratnya hanya air. Sebagai dapat digunakan baik fresh maupun salt water mud. Sifat-sifat fisik yang dipengaruhi emulsifikasi hanyalah berat lumpur, volume filtrat, tebal mud cake dan pelumasan. Segera setelah emulsifikasi, filtrate loss berkurang. Keuntungannya adalah bit yang lebih tahan lama, penetration rate naik, pengurangan korosi pada drillstring, perbaikan pada sifat-sifat lumpur (viskositas dan tekanan pompa boleh/dapat dikurangi, water loss turun, mud cake tipis) dan mengurangi balling (terlapisnya alat oleh padatan lumpur) pada drillstring. Viskositas dan gel lebih mudah dikontrol bila emulsifiernya juga bertindak sebagai thinner.
Fresh water oil-in-water emulsion muds adalah lumpur yang mengandung NaCl sampai 60,000 ppm. Lumpur emulsi ini dibuat dengan menambahkan emulsifier (pembuat emulsi) ke water base mud diikuti dengan sejumlah minyak yang biasanya 5 – 25% volume. Jenis emulsifier bukan sabun lebih disukai karena ia dapat digunakan dalam lumpur yang mengandung larutan Ca tanpa memperkecil emulsifiernya dalam hal efisiensi. Emulsifikasi minyak dapat bertambah dengan agitasi (diaduk).

IV. OIL BASE DAN OIL BASE EMULSION MUD
Lumpur ini mengandung minyak sebagai fasa kontinunya. Komposisinya diatur agar kadar airnya rendah (3 – 5% volume). Relatif lumpur ini tidak sensitif terhadap kontaminan. Tetapi airnya adalah kontaminan karena memberi efek negatif bagi kestabilan lumpur ini. Untuk mengontrol viskositas, menaikkan gel strength, mengurangi efek kontaminasi air dan mengurangi filtrate loss, perlu ditambahkan zat-zat kimia.
Manfaat oil base mud didasarkan pada kenyataan bahwa filtratnya adalah minyak karena itu tidak akan menghidratkan shale atau clay yang sensitif baik terhadap formasi maupun formasi produktif (jadi ia juga untuk completion mud). Kegunaan terbesar adalah pada completion dan work-over sumur. Kegunaan lain adalah untuk melepaskan drillpipe yang terjepit, mempermudah pemasangan casing dan liner.
Oil base emulsion dan lumpur oil base mempunyai minyak sebagai fasa kontinu dan air sebagai fasa tersebar. Umumnya oil base emulsion mud mempunyai manfaat yang sama seperti oil base-mud, yaitu filtratnya minyak dan karena itu tidak menghidratkan shale/clay yang sensitif. Perbedaan utamanya adlah bahwa air ditambahkan sebagai tambahan yang berguna (bukan kontaminan). Air yang teremulsi dapat antara 15 – 50% volume, tergantung densitas dan temperatur yang diinginkan (dihadapi dalam pemboran). Karena air merupakan bagian dari lumpur, maka lumpur ini dapat mengurangi bahaya api, dan pengontrolan flow propertinya dapat seperti water base mud.


V. GASEOUS DRILLING FLUID
Digunakan untuk daerah-daerah dengan formasi keras dan kering. Dengan gas atau udara dipompakan pada annulus, salurannya tidak boleh bocor.
Keuntungan cara ini adalah penetration rate lebih besar, tetapi adanya formasi air dapat menyebabkan bit balling (bit dilapisi cutting/padatan) yang merugikan. Juga tekanan formasi yang besar tidak membenarkan digunakannya cara ini. Penggunaan natural gas membutuhkan pengawasan yang ketat pada bahaya api. Lumpur ini juga baik untuk completion pada zone-zone dengan tekanan rendah.
Suatu cara pertengahan antara lumpur cair dengan gas adalah aerated mud drilling dimana sejumlah besar udara (lebih dari 95%) ditekan pada sirkulasi lumpur untuk memperendah tekanan hidrostatik (untuk lost circulation zone), mempercepat pemboran dan mengurangi biaya pemboran.

II. ADDITIVE LUMPUR PEMBORAN

Additive lumpur pemboran adalah material-material yang ditambahkan untuk merawat lumpur agar sesuai sifat-sifatnya dengan yang dibutuhkan.
A. Material Pemberat Lumpur
Material yang ditambahkan untuk menaikkan berat jenis lumpur atau disebut juga dengan weight material. Seperti : Barite atau Barium Sulfate, Calcium Carbonate untuk oil base mud dan Galena.
B. Material Pengental Lumpur
Zat kimia pengental lumpur merupakan bahan untuk menaikkan viskositas dari lumpur bor. Material ini termasuk viscosifier. Seperti : Wyoming bentonite, High Yielding Clay, Attapulgite clay untuk salt water mud dan Extra high yield bentonite.
C. Material Pengencer Lumpur
Zat kimia pengencer lumpur ini makdusnya adalah zat kimia yang digunakan untuk menurunkan viskositas lumpur bor atau disebut juga Thinner. Seperti : Chrome lignosulfonate, Alkaline lignite, Sodium Acid Pyrophospate, dll.
D. Filtration Loss Control Agent
Filtration Loss Control Agent maksudnya adalah bahan-bahan untuk mengurangi filtration loss dan menipiskan mud cake. Seperti : Pregelatinized Starch, Sodium Carboxymethylcellulose, dll.
E. Lost Circulation Material
Bahan ini untuk menyumbat bagian yang menimbulkan lost circulation. Jadi bahan untuk menghentikan lost circulation. Seperti : Blended Fiber, Graded Mica, Ground walnut hulls, dll.

sorry buat gambar n prosedur pembuatan lumpur belum dapet makanya kaga di posting
^_^ Chao,,

Read More......

Minyak di Indonesia sudah jenuh di-ekplorasi ?

Seringkali banyak yang bertanya-tanya bahkan mengirim email. Apakah minyak di Indonesia sudah akan habis ? Benarkan di Indonesia sudah tidak mungkin diketemukan giant field atau lapangan minyak dan gas raksasa seperti Duri, Minas, Tunu, atau Arun dan lainnya lagi ?

Tidak mudah menjawabnya, karena eksplorasi bukan sekedar di bor dan ditinggalkan kalau tidak dijumpai tanda-tanda minyak dan gas.



Dibawah ini dongeng seputar eksplorasi minyak yang secara sederhana dengan cara membandingkan kegiatan eksplorasi di Indonesia dengan tempat lain.
Kunci ekplorasi minyak ya ngebor !

Banyak cara atau metode untuk melihat sejauh mana kegiatan eksplorasi itu sudah dilakukan pada suatu daerah. Apakah masih tergolong unexplored (immature), belum dieksplorasi; ataukah daerah itu fully explored (matured) sudah jenuh di eksplorasi, ataukah daerah itu memang tidak layakdi eksplorasi dan patut ditinggalkan.

Pada umumnya setiap perusahaan migas akan mencapai titik kulminasi riset atau berpikirnya ketika akan melakukan pengeboran. Ya, pengeboran dilakukan untuk menguji apakah riset-riset sebelumnya memiliki peluang (chance) yang bagus untuk memperoleh migas dibawah sana.

Diatas itu peta yang menunjukkan peta suatu daerah. Apa yang anda lihat ?
Yups itu peta Amrik, tetapi warna biru itu apa, hayo ? Kalau saya detailkan gambarnya maka yang anda lihat adalah seperti dibawah ini :

Titik-titik kecil itu adalah lokasi pengeboran yang ada di Amerika dan Canada. Ya titik-titik itu adalah titik pengeboran migas yang ada disana. Berapa jumlah sumurnya ?
Jutaan !!!
Kepikiran kan lo??????????????






Kedua peta ini dibuat dalam skala peta yang sama. Coba tengok bagaimana distribusi sumur-sumur yang ada di Indonesia dibandingkan dengan America dan Canada. Mungkin mata kita akan kesulitan melihatnya.







Okeylah sekarang mudah saja kita bandingkan Gulf of Mexico dengan salah satu tempat di Indonesia.

kalo diliat-liat ternyata indonesia cuma memiliki sekitar 0,01 % dari total sumur yang diproduksi di Amerika, dibandingkan olehj negara penghasil minyak. maka indonesia sangat perlu eksplorasi tingkat lanjut.














inilah tugas anak bangsa untuk generasi selanjutnya, dimulai dari sekarang!!!!!!!

Read More......

EFEK KILATAN PETIR

petirDHUUUUaaaarrrrrrrrr!!!!….
Suara petir yang aneh.. ;) but any way, terlepas dari bagaimana suaranya tadi, di tutorial kali ini kita mau buat efek dari kilatan petir tadi, bagaimana, tertarik? Ayo kita mulai:

1. pertama buka photoshopmu dan buat document baru dengan ukuran 500 x 500, lalu pastikan warna default yang sedang aktif adalah hitam dan putih, jika ternyata bukan, tekan tombol huruf D pada keyboard untuk kembali ke default.

2. render dokumen dengan efek clouds, caranya klik menu FILTER > RENDER > CLOUDS, tampilannya akan seperti ini:
12

3. render sekali lagi dokumentnya, tapi kali ini pake diferrence clouds, caranya klik menu FILTER > RENDER > DIFFERENCE CLOUDS, hasilnya :


21

4. kok petirnya hitam?? Tenang ini belum selesai, sekarang untuk membalikkan warna hitamnya tekan tombol Ctrl + i atau invert.
31

5. wah sudah mulai terlihat petirnya..  nah sekarang untuk mempertajam petirnya tekan tombol Ctrl + L pada keyboard untuk setting Level. Geser anak panah yang berada pada bagian tengah kearah kanan untuk mempertajam efek petir, seperti pada gambar dibawah ini..
42

Hasilnya seperti ini:
54

6. eh udah keliatan tuh petirnya, tapi kok hitam putih ya, gak seru.. yaudah sekarang kita warnain aja petirnya okeh, sekarang tekan Ctrl+B atau color balance, lalu seting seperti dibawah ini, atau bisa juga sesuai selaramu:
6

Ini dia hasilnya… TARAAAAAAA…!!!
petir

sebuah petir yang berwarna biru…
waaahhh indah nian.. ;)
that all guy’s… keep the spirit..




Read More......

Cadangan gas Natuna (Blok A / Amerada HESS)


Amerada Hess adalah perusahaan Amerika, yang mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1996. Saat ini, Amerada Hess Indonesia aktif di 4 wilayah kerja penambangan / konsesi dengan BPMIGAS, tiga (3) dalam bentuk KKKS (PSC) dan satu (1) JOB. Keempat wilayah kerja tersebut adalah:

1. Pangkah PSC - Jawa Timur

2. Natuna - A PSC - Natuna

3. Tanjung Aru PSC - Selat Makasar

4. JOB Jambi Merang - Sumatera Selatan


Blok Pangkah PSC Mulai diketemukan cadangan minyak dan gas bumi di blok ini sejak Nopember 1998.
Kegiatan explorasi terus dilakukan untuk mengetahui keberadaan cadangan-cadangan migas di blok ini, seperti keberhasilan kegiatan appraisal yang dilakukan pada tahun 2000 dan 2004. Blok ini menyimpan cadangan gas sebesar 440 BCF, yang diperkirakan mampu memasok kebutuhan gas PLN/PJB Pembangkit Gresik sebesar 100 MMSCFD selama 21 tahun.




Plan of Development (POD) Pengembangan Gas Ujung Pangkah telah disetujui sejak April 2002, Dokumen AMDAL disetujui pada bulan April 2004, sedangkan perjanjian penjualan gas dengan PLN telah ditandatangani sejak Desember 2004. Menindaklanjuti rencana produksi gas pada bulan Desember 2006, maka pada bulan Maret 2005 telah dikeluarkan LoI untuk kegiatan konstruksi: pembangunan wellhead platform, pembangunan pipa dan fasilitas di darat.




Sebagai bentuk tanggung jawab public dan kebijakan perusahaan; Amerada Hess telah melaksanakan kegiatan Pengembangan Masyarakat / Community Development (CD) di daerah sekitar kegiatan yaitu di Ujung Pangkah. Program CD yang dilaksanakan antara lain: pembangunan sarana umum, pelatihan dan pemberian bea siswa bagi pelajar berprestasi dan tidak mampu.

JOB Jambi Merang Amerada Hess bergabung dengan YPF/Maxus masuk ke Jambi Merang, pada bulan Juli 1999. Sejauh ini telah dilakukan pemboran terhadp 5 sumur di blok ini, yaitu 2 sumur di daerah Sungai Kenawang dan 3 sumur di Pulau Gading. Ditemukan cadangan gas dan likuid (LPG), yang mempunyai potensi pasar untuk Jawa Barat dan Medan. POD dan Amdal baru dalam tahap proses persetujuan.
Blok Tanjung Aru

Di Blok ini telah dilakukan pemboran 3 sumur yaitu Papandayan-1, Halimun-1 dan Rinjani-1. Sejauh ini baru teridentifikasi adanya cadangan gas.


Blok Natuna -A

Untuk Blok Natuna - A, bertindak sebagai operator adalah Premier Oil, Amerada Hess hanya sebagai partisipan.
Blok Pangkah PSC Mulai diketemukan cadangan minyak dan gas bumi di blok ini sejak Nopember 1998.
Kegiatan explorasi terus dilakukan untuk mengetahui keberadaan cadangan-cadangan migas di blok ini, seperti keberhasilan kegiatan appraisal yang dilakukan pada tahun 2000 dan 2004. Blok ini menyimpan cadangan gas sebesar 440 BCF, yang diperkirakan mampu memasok kebutuhan gas PLN/PJB Pembangkit Gresik sebesar 100 MMSCFD selama 21 tahun.


lan of Development (POD) Pengembangan Gas Ujung Pangkah telah disetujui sejak April 2002, Dokumen AMDAL disetujui pada bulan April 2004, sedangkan perjanjian penjualan gas dengan PLN telah ditandatangani sejak Desember 2004. Menindaklanjuti rencana produksi gas pada bulan Desember 2006, maka pada bulan Maret 2005 telah dikeluarkan LoI untuk kegiatan konstruksi: pembangunan wellhead platform, pembangunan pipa dan fasilitas di darat.

Sebagai bentuk tanggung jawab public dan kebijakan perusahaan; Amerada Hess telah melaksanakan kegiatan Pengembangan Masyarakat / Community Development (CD) di daerah sekitar kegiatan yaitu di Ujung Pangkah. Program CD yang dilaksanakan antara lain: pembangunan sarana umum, pelatihan dan pemberian bea siswa bagi pelajar berprestasi dan tidak mampu.

Read More......

Depo Plumpang Terbakar



Geger !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!,,,,,,,,,,,
warga ibukota dengan meledaknya Depo Plumpang . Tak tahu apa penyebab kebakaran tersebut, sabotase, kecelakaan atau yang lainnya. Tapi yang pasti kejadian tersebut akan mengganggu pasokan BBM di Jabodetabek yang berujung pada kelangkaan BBM. Pertamina sih menjamin kalo pasokan akan tetap aman dan akan diambil dari Cikampek, Ujung Berung dan Merak. Tapi tahu kan Pertamina, kalo nanti ada kelangkaan pasti ngomong itu Cuma panic buying. Konsumen panic dan membeli BBM secara berlebihan, akibatnya jadi langka deh BBM.

Depo BBM Plumpang memiliki panjang sekitar 1 kilometer dan lebar 500 meter, beroperasi pertama kali pada tahun 1974 dengan 88 filling point. Sebagai pemasok BBM utama di wilayah ibukota dan sekitarnya yaitu cadangan BBM selama 21-25 hari, depo ini memiliki lebih dari 20 tangki penimbunan BBM yang masing-masing memiliki ketinggian 50 meter. Dan tempat ini merupakan depo BBM terbesar yang dimiliki Pertamina yang menyimpan 20 persen cadangan nasional, sehingga depo ini sangat strategis sebagai pusat cadangan BBM nasional. Depo Plumpang memperoleh pasokan antara lain dari pipa langsung dari kilang Balongan sebanyak 250 kiloliter per jam.

Pada bulan Oktober 2008 yang lalu, sempat diketahui rencana peledakan depo BBM Plumpang oleh kelompok teroris, dengan penangkapan salah seorang tersangka bernama Wahyu. Tersangka menyewa rumah di kawasan Kelapa Gading yang jaraknya hanya selemparan batu dari tangki Pertamina, dan di rumah kontrakan itu, ditemukan sejumlah petunjuk peledakan bom serta detonator. Sejak saat itu, Pertamina berjanji akan meningkatkan pengamanan depo Plumpang.

Namun setelah janji pengamanan itu dilontarkan, akhirnya Depo BBM tersebut terbakar dan meledak. Entah apa penyebab yang ada di belakangnya, kecelakaan, sabotase atau lainnya. Pertamina tampaknya belum mengoptimalkan kewaspadaannya pada ancaman yang terjadi Oktober lalu, dan apapun alasannya hal ini tak boleh terjadi karena menyangkut barang vital di jantung pemerintahan negeri ini. Ini menunjukkan betapa kedodorannya manajemen BBM yang dikelola Pertamina. Saat harga BBM turun pada pertengahan Desember dan saat pergantian sistem komputer pada awal Januari lalu, BBM menjadi langka dan menyulitkan masyarakat. Apalagi dengan adanya kasus terbakar dan meledaknya Depo BBM ini.



Sekarang kita tinggal menunggu janji Pertamina untuk mengatasi ancaman kelangkaan di wilayah Jabodetabek.



Artikel lain:

http://listiaji.wordpress.com/2008/10/23/bila-depo-bahan-bakar-minyak-bbm-plumpang-diledakkan/

Sumber Gambar/Foto:

http://foto.detik.com/readfoto/2009/01/19/024940/1070481/157/4/

Read More......

Mekanisme Pendorong Reservoir

Terjadinya gerakan atau aliran minyak/gas kedalam lubang bor disebabkan karena adanya tenaga dorong dari dalam reservoir. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh satu atau kombinasi dari beberapa macam jenis tenaga pendorong yang ada.
Fase awal dari produksi ini disebut fase produksi primer (primary production). Mekanisme pendorong reservoir ini dibagi empat : Dissolved/Solution Gas Drive, Gas Cap Drive, Water Drive dan Combination Drive.

1. Solution/Dissolved Gas Drive
Solution/Dissolved Gas Drive dapat terjadi bila hidrokarbon yang berwujud cairan ketika dalam reservoir berubah menjadi gas sewaktu di produksi. Gas yang terbentuk ini akan mendorong minyak kedalam lubang bor. Pada mekanisme ini tekanan reservoir akan turun drastis, sehingga pompa ataupun alat pembantu lainnya harus digunakan pada tahap awal produksi. Minyak yang dapat diambil dari reservoir (oil recovery) dengan mekanisme ini adalah 5 – 30%.

2. Gas-Cap Drive
Gas-Cap drive terjadi bila terdapat gas cap diatas minyak dalam reservoir. Penurunan tekanan menyebabkan berkembangnya gas cap yang mendorong minyak kedalam lubang bor. Penampilan reservoir dalam gas-cap drivehampir sama dengan pada dissolved-gas drive, hanya turunnya tekanan tidak drastis karena adanya gas cap yang menghasilkan sejumlah energi. Oil recovery 20-40%.

3. Water Drive
Air dalam reservoir biasanya berada dibawah tekanan fluida yang sebanding dengan kedalaman dibawah permukaan tanah. Makin dalam letak air itu, makin tinggi tekanannya. Water drive terjadi bila terdapat air dalam jumlah banyak pada reservoir yang dapat mendorong minyak kedalam lubang sumur. Air langsung akan mengisi ruang yang ditinggalkan minyak. Tekanan dalam reservoir akan tetap tinggi selama penggantian minyak dengan air terjadi dalam jumlah yang sama. Oil recovery dapat mencapai 50%.

4. Combination Drive
Combination drive adalah mekanisme pendorong yang mempunyai satu atau lebih untuk mendorong fluida minyak ke lubang bor, antara lain Gas-cap drive dengan water drive.

Read More......

Kunjungan Pertamina ke UP III Plaju



Tanggal 7-11 Juni 2008 aku berkesempatan untuk mengunjungi Pertamina Unit Pengolahan 3 Plaju. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk benchmarking program penyaluran listrik UP-3 Plaju ke PLN kota Palembang. Untuk informasi, sebelumnya telah dilakukan presentasi kepada pemkot Bontang mengenai permintaan penyaluran excess listrik dari PT Badak.















UP-3 Tampak Atas

Yang ikut rombongan kali ini adalah:

* Pak Djoko Wibowo, Development Division Manager
* Pak Imam Suprapto, ICS Department Manager
* Pak M Henny Arief, Maintenance Electric Section Head
* Pak Boedi Rahardjo, Engineer Software
* Aku dhewe, tukang setrum


Kesan pertama saat tiba di Plaju terpikir olehku ini kilang adalah kilang tua. Eh ternyata benar. Kilang Plaju dibangun sebelum Diponegoro perang dengan Belanda yaitu tahun 1904. Gila, tahun segitu wong Londo sudah berfikir nambang minyak. Menurut cerita dulu operator di Plaju ini kebanyakan orang Jawa yang kerja rodi.

Beberapa plant/unit pengolahan yang ada di UP-3 ini sudah tidak difungsikan lagi mengingat umur dan juga harga jual dari produk nya.

Hari pertama di UP-3 kami menyusuri pinggiran sungai Musi, dimana perumahan untuk level management berada. Perumahan ini ada disisi lain dari kilang Plaju, yaitu di Sungai Gerong. Waduh…beda jauh dengan perumahan untuk karyawan yang ada di Bagus Kuning dan Plaju. Mungkin karena umur kilang ya, jadi ya …yang tua tentulah jadi kelihatan jelek.

Read More......