JAKARTA. Proyek pipanisasi Kalimantan-Jawa (Kalimantan-Jawa Pipelines System) akan tetap dioperasikan dengan mengalirkan Coal Bed Methane bukan gas yang berasal dari LNG Bontang. Hal ini dilakukan agar LNG Bontang dapat tetap beroperasi.
”Gas bumi akan tetap dibawa menggunakan LNG dan pipa tersambung sepanjang Kalimantan-Jawa akan dialiri CBM. Hal ini merupakan jalan tengah yang ditempuh Pemerintah atas reaksi penolakan masyarakat Kalimantan Timur yang mengkhawatirkan jika proyek Kalija beroperasi akan mengganggu produksi LNG Bontang”, ujar Menteri ESDM dalam Acara Inspiring Talk: Mampukah Sektor Migas Berkontribusi Menuju Kemandirian Energi Nasional, di Jakarta, Kamis (23/4/2009).
Lebih lanjut Menteri menjelaskan, ”Tidak ada perbedaan antara gas bumi dengan Coal Bed Methane, keduanya sama-sama C1, namun C1 yang di miliki CBM sedikit lebih tinggi” .DMO lapangan gas Bontang yang sebesar 1,5 juta ton tetap akan diproses menjadi LNG dan disalurkan ke LNG receiving terminal yang akan dibangun di Jawa yaitu di Tanjung Priok dan Jawa Timur, lanjut Beliau.
Proyek Pipanisasi Kalimantan-Jawa dibangun secara bertahap, untuk tahap pertama akan dibangun pipa sepanjang 200 km dari keseluruhan 1.200 km. Seluruh pembiayaan proyek ini tidak lagi merupakan cost recovery
sumber Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Sumber : http://lout-de-chevalier.blogspot.com/2009/06/pipanisasi-kalija-salurkan-coal-bed.html
Pipanisasi Kalija Salurkan Coal Bed Methane (CBM)
Diposting oleh parda_90 Sabtu, 25 April 2009 di 12.55
Label: Migas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar